Kenshi Kabupaten Bogor Kedua
Bekasi | Meski tampil dalam
kesederhanaan, kenshi Kabupaten Bogor meraih hasil fantastis dengan
menempati juara umum dua pada Babak Kualifikasi (BK) Porda Jabar 2014 di
OSO Sport Center, Tambun, Bekasi, 16-18 Mei. Kabupaten Bogor meraih 6
medali emas, 1 perak dan 1 perunggu, berselisih tipis hanya satu perak
saja dengan juara umum pertama yang ditempati Kota Bogor.
Namun sangat disayangkan, perhatian KONI
Kabupaten Bogor terhadap cabang ini termasuk minim. Kempo tak menerima
bantuan ketika turun di BK tersebut, padahal kemajuan pesat telah
diperlihatkan Perkemi yang aktif membina di bawah asuhan pelatih Maydol
Amdriatika dan Irwan Setiawan tak seperti sebelumnya yang selalu nihil
prestasi di even Porda.
“Alhamdulillah kami bersyukur punya
atlet asli Kabupaten Bogor yang punya semangat juang yang tinggi untuk
nama daerah,” ujar Ketua Umum Persaudaraan Kempo Indonesia (Perkemi)
Kabupaten Bogor, H.Djunaedi Suwanda. “Pencapaian ini tidak terlepas dari
bimbingan pelatih Maydol dan Irwan,” tandasnya lagi.
Sementara 6 medali emas diraih dari embu
pasangan putra kyu kenshi atas nama Ali Fikri dan Ahmad Zulfikar, embu
pasangan putri kyu kenshi (Santalia Claudia dan Anastasia Brenda), embu
pasangan campuran kyu kenshi (Ali Fikri dan Anastasia Brenda), randori
putri 54 kg (Risma Suryani), randori putri kelas diatas 54 kg (Santalia
Claudia) dan randori putra 54 kg yang diraih Edo Nugroho.
Sedangkan medali perak dipersembahkan
dari embu beregu putra dengan kenshi Ahmad Zulfikar, Alif Pinapan, Derry
Widyasana, dan Hafid Fairus. Lalu tim kenshi Kabupaten Bogor yang
dipimpin manajer Suharti juga meraih medali perunggu dari randori putri
51 kg oleh Sawitri Cianisari. “Prestasi maksimal ini di luar dugaan.
Kami tidak dibantu saja anak-anak mainnya gila semua, apalagi kalau
difasilitasi dengan baik saya yakin bisa lebih dari itu prestasi
anak-anak,” jelas pelatih Irwan Setiawan dimana dari 6 emas, 5 emas
diantaranya disumbangkan atlet yang masuk PPLPD Kabupaten Bogor yang
terpilih ke tim Porda.
Sumber :Jurnal Bogor.
0 komentar:
Posting Komentar